Koran Mandala – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi tekanan ekonomi global, termasuk dampak dari kebijakan tarif ekspor yang diberlakukan oleh beberapa negara tujuan, seperti Amerika Serikat.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, salah satu strategi yang disiapkan adalah konsolidasi seluruh industri di wilayahnya, terutama sektor manufaktur yang mengandalkan ekspor ke pasar Amerika.

“Kita sudah menyiapkan strategi, salah satunya dengan mengkonsolidasikan seluruh industri di Jawa Barat, terutama yang mengekspor ke Amerika,” ujar Dedi.

Borneo FC vs Persib : Brace Tyronne Del Pino Gagal Bawa 3 Point, Skor Akhir 2-2

Menurut Dedi, pekan depan Pemprov Jabar akan mengumumkan sejumlah insentif guna meringankan beban biaya produksi bagi pelaku industri. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga daya saing sektor manufaktur serta mendorong stabilitas ekonomi daerah.

“Pemerintah juga harus membuka berbagai insentif untuk meringankan beban produksi. Banyak opsi yang akan kita umumkan minggu depan,” tambahnya.

Selain insentif fiskal, Dedi juga menekankan pentingnya memperluas pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional. Ia menilai, potensi pasar global masih sangat terbuka, asalkan didukung oleh penguatan diplomasi dan negosiasi dagang yang lebih agresif.

“Pasar kita ini terbuka dan luas. Negosiasinya harus dilakukan agar produk-produk kita tetap bisa bersaing,” tegasnya.

Langkah-langkah tersebut, lanjut Dedi, merupakan bentuk antisipasi Pemprov Jabar dalam menjaga kelangsungan dunia usaha dan lapangan kerja di tengah ketidakpastian ekonomi global.***




Penulis
Leave A Reply

Exit mobile version