Koran Mandala – Harga kelapa parut di Kabupaten Purwakarta mengalami lonjakan signifikan, dengan kenaikan mencapai 50 persen dibandingkan harga normal. Kenaikan ini mulai dirasakan sejak menjelang perayaan Idulfitri 2025.

“Saat ini kelapa ukuran kecil dijual seharga Rp15 ribu per butir, sedangkan ukuran besar tembus hingga Rp25 ribu,” ujar Sopyan, seorang pedagang kelapa di Pasar Rebo Purwakarta, Rabu, 16 April 2025.

Menurut Sopyan, kenaikan harga kelapa disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari daerah penghasil. Kondisi ini membuat para pedagang harus bersaing dengan bandar dan pabrik pengolahan kelapa yang membeli dalam jumlah besar.

Ini Harapan Zaenal Arief Untuk Persib Bandung di 6 Laga Tersisa

“Biasanya saya bisa menjual sekitar 700 butir per hari, sekarang maksimal hanya 400 butir. Omzet turun hampir setengahnya,” katanya.

Tidak hanya pedagang, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun ikut terdampak. Yayah, seorang produsen kue rumahan, mengaku kesulitan menjaga biaya produksi akibat mahalnya harga kelapa.

“Mau tidak mau tetap beli meskipun mahal. Kalau takarannya dikurangi, rasa kue bisa berubah dan pelanggan bisa kecewa,” ujarnya.

Baik pedagang maupun pelaku UMKM berharap harga kelapa segera stabil agar roda usaha dan konsumsi masyarakat tidak terganggu dalam waktu lama.***




Penulis
Leave A Reply

Exit mobile version