Koran Mandala – Dalam keterpurukan, seringkali muncul cahaya harapan. Kisah inspiratif ini datang dari Andreas Setiawan, seorang pengusaha muda yang berhasil membalik keterbatasan menjadi keberhasilan.
Bermula dari masa sulit pandemi COVID-19, Andreas membangun bisnis sajadah dari nol hingga kini mampu mencetak omzet ratusan juta rupiah dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Pada tahun-tahun awal pandemi, seperti kebanyakan masyarakat Indonesia lainnya, Andreas terkena dampak signifikan secara ekonomi. Namun, alih-alih menyerah, ia justru memanfaatkan masa-masa sulit itu untuk memulai usaha kecil-kecilan di bidang pembuatan sajadah.
Persib Bandung Dekatkan Diri ke Sejarah Baru Usai Kalahkan Bali United
“Ini awal mulai usaha ini pada saat pendemi, dimana secara penghasilan otomatis berkurang, jadi saya coba memulai usaha ini dengan reset kecil-kecilan,” ujar Andreas saat ditemui di Taman Rahayu Kota Bandung Kamis 17 April 2025.
Usaha yang dinamainya Sajadah Sakha kini menjelma menjadi salah satu produk lokal yang digemari masyarakat.
Bukan tanpa alasan, sajadah buatannya hadir dengan motif yang berwarna, kualitas premium, namun tetap dengan harga yang terjangkau.
“Saya ingin sajadah ini tidak hanya indah secara visual, tapi juga nyaman dan berkualitas tinggi. Karena ibadah adalah momen penting, maka sajadah pun harus menunjang kekhusyukan itu,” jelasnya.
Perjalanan bisnis Andreas tentu tidak semulus yang terlihat. Di awal usaha, omzet per bulan kurang menggembirakan. Namun berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, angka itu kini telah menjelma menjadi ratusan juta rupiah per bulan.
Yang membanggakan, kesuksesan ini tak dinikmati sendiri. Saat ini, terdapat belasan karyawan yang menggantungkan hidup di perusahaan Sajadah Sakha.
Pria 33 tahun itu secara konsisten membuka peluang kerja bagi warga sekitar dan memberdayakan mereka agar ikut tumbuh bersama bisnisnya.