Koran Mandala -Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan seorang dokter residen dari Universitas Padjadjaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terus bergulir. Pada Jumat 11 April 2025, jajaran kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat bersama tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mendatangi RSHS untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Langkah ini dilakukan guna mengusut lebih lanjut aksi bejat yang dilakukan pelaku berinisial Priguna Anugerah, yang diduga telah memperkosa tiga korban, termasuk pasien dan keluarga pasien. Kehadiran aparat dalam jumlah besar di lokasi membuat perhatian publik kembali tertuju pada kasus yang mengejutkan dunia medis ini.
Polda Jabar Bantah Ada Pencabutan Laporan Kasus Dokter Cabul RSHS Bandung
Lebih dari enam kendaraan taktis dan mobil dinas tampak terparkir di area rumah sakit. Sejumlah pejabat tinggi turut hadir, termasuk Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan, Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Nariyana, serta Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanty. Mereka langsung menuju salah satu ruangan yang diduga menjadi lokasi kejadian.
(Paragraf-paragraf selanjutnya tetap seperti naskah sebelumnya, disesuaikan sesuai kebutuhan.
“Pak mau olah TKP ya?” tanya wartawan.
Lantas, Dirkrimum Polda Jabar pun dengan melemparkan senyum sambil berkata sedikit.
“Iya mau melihat TKP dahulu,” ujarnya.
Dalam kasus pemerkosaan dengan pelaku dokter residen Unpad, Priguna Anugerah berdasarkan keterangan Dirkrimum Polda Jabar, ada tiga orang korban yang sudah dilakukan pemeriksaan. Dari ketiga itu ternyata modus yang dipakai pelaku sama serta lokasi yang sama.
Untuk ke kedua korban tambahan ini, kata Surawan, dengan dalih akan melakukan analisa anastesi dan uji alergi terhadap obat bius.
“Korban-korbannya dibawa ke tempat yang sama, yakni Gedung MCHC lantai 7. Tapi, untuk yang dua korban tambahan ini merupakan pasien RSHS,” katanya.