Koran Mandala -Udara pagi yang segar menyambut langkah para pencinta seni bonsai yang datang silih berganti ke Taman Lembayung Senja, kawasan Gedong Budaya Soreang, Sabtu 19 April 2025. Suasana tampak lebih hidup dari biasanya, dihiasi deretan bonsai berbagai jenis dan ukuran yang tersusun rapi dalam pameran dan kontes bertajuk “Bedaskeun Bonsai”.
Kegiatan ini digelar oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Bandung dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung. Bukan sekadar unjuk keindahan tanaman mini, acara ini menyajikan pesan mendalam tentang kecintaan terhadap alam, pelestarian lingkungan, dan potensi ekonomi hijau berbasis budaya lokal.
Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Dinas Pertanian Hj. Ningning Hendasah yang hadir langsung, menyampaikan apresiasi kepada PPBI atas penyelenggaraan acara. Dalam sambutannya, Ningning menekankan bahwa bonsai bukan hanya soal estetika, melainkan juga tentang cinta dan kesabaran.
“Pameran dan kontes bonsai ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyentuh nurani kita untuk mencintai alam dan lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan, di balik keindahan setiap bonsai, tersimpan ketekunan, perjuangan, serta nilai seni dan ekonomi yang tinggi. Bonsai menjadi simbol harmonisasi antara manusia dan alam. “Bagaimana kita bisa merawat kehidupan, menjaga alam, dan menyampaikan pesan cinta lewat sentuhan seni,” tutur Ningning.
Tak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap para pengrajin, acara ini juga menjadi sarana edukasi masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Diharapkan, dari kegiatan ini lahir semangat baru untuk mencintai dan merawat alam sejak dini.
“Bonsai mengajarkan kita memperlakukan alam dengan kasih dan menjaga warisan untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Lebih jauh, Ningning berharap pameran ini bisa membuka jalan kesejahteraan bagi para pengrajin bonsai melalui terbukanya pasar yang lebih luas, sekaligus mendorong berkembangnya ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
“Inilah bentuk ekonomi hijau yang ramah lingkungan namun tetap bernilai tinggi. Semoga ‘Bedaskeun Bonsai’ terus berkembang tiap tahun, jadi kebanggaan Kabupaten Bandung,” pungkasnya.
Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, bonsai hadir sebagai pengingat bahwa keindahan bisa lahir dari kesabaran, ketekunan, dan cinta terhadap alam. Dan di Kabupaten Bandung, semangat itu kini tumbuh dan mengakar — bedaskeun bonsai, bedaskeun lingkungan, bedaskeun masa depan.