Koran Mandala -Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan angkat bicara terkait ancaman bom terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang disampaikan melalui akun media sosial baru-baru ini. Menurutnya, ancaman tersebut bukan hanya bentuk intimidasi pribadi, tetapi sudah tergolong tindakan terorisme dan melawan negara.

“Ancaman terhadap pejabat negara setingkat Gubernur, apalagi berbentuk bom, sudah masuk kategori terorisme. Ini bukan hanya ancaman terhadap individu, tetapi terhadap seluruh masyarakat Jawa Barat,” tegas Anton, Rabu 23 April 2025.

Polisi Selidiki Ancaman Pembunuhan terhadap Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Medsos

Anton yang juga lulusan pendidikan anti-teror di New Mexico, Amerika Serikat, meminta aparat gabungan TNI dan Polri, khususnya Tim Anti Teror di bawah komando Pangdam III/Siliwangi dan Kapolda Jabar, segera bertindak tegas, cepat, dan keras untuk menangkap pelaku.

Ia juga mengajak semua elemen masyarakat Jawa Barat—ulama, santri, tokoh budaya, ormas, dan LSM—bersatu melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme.

“Siapapun yang berani mengancam kepala daerah berarti mengancam seluruh warga Jabar. Dan itu akan berhadapan dengan kekuatan masyarakat Jawa Barat,” tegasnya.

Anton, yang dikenal luas sebagai Abah Anton, turut menyampaikan dukungannya kepada Kang Dedi. Ia meyakinkan bahwa masyarakat Jawa Barat berdiri di belakang Gubernur mereka.

“Kang DM tidak perlu takut. Kami semua ada di belakang beliau. TNI dan Polri akan terus memburu pelaku sampai ke akar-akarnya. Jangan sampai Jabar dilabeli sebagai sarang teroris,” tandasnya.

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version