Koran Mandala -Suasana penuh semangat dalam event Jelajah Alam Haurkuning (JAH) 2025 berubah haru ketika salah seorang raider asal Desa Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, Kuningan meninggal dunia secara mendadak saat mengikuti kegiatan, Minggu 13 April 2025.

Raider berinisial WA tersebut sempat memacu motornya dari garis start di Lapang Brahma Kuning, namun baru menempuh sekitar satu kilometer, ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Sejumlah peserta lain langsung berhenti untuk memberikan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong. Diduga, WA meninggal akibat serangan jantung, bukan karena kecelakaan.

Peristiwa ini terjadi di tengah kemeriahan 500 raider yang mengikuti JAH 2025, menaklukkan jalur sepanjang 12 kilometer yang membentang melintasi genangan air, jalan setapak perkebunan, sungai, hingga bukit-bukit menantang di wilayah Desa Haurkuning, Kecamatan Nusaherang.

Sudah 3 Bocah di Kuningan Tenggelam di Sungai, Terbaru Ditemukan Meninggal

Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, bersama Presiden KSPSI yang juga Penasihat Kapolri bidang ketenagakerjaan, Andi Gani Nena Wea, sempat melepas secara langsung para peserta JAH.

Dalam sambutannya, Bupati Dian menyebut kegiatan ini bukan hanya soal olahraga ekstrem, tapi juga bentuk promosi potensi desa dan ajang memperkuat kecintaan pada alam.

“Trail bukan hanya soal adrenalin, tapi olahraga yang membentuk fisik, mental, dan kebersamaan,” ujar Bupati Dian.

Sementara itu, Andi Gani menyampaikan dukungannya dengan menyediakan hadiah tiga unit motor. Ia juga menyinggung rencana pelaksanaan Tour de Linggarjati yang akan sepenuhnya ditanggung sponsor tanpa membebani APBD.

Ketua Panitia JAH, Dede Duho, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan. Ia mengaku bangga karena peserta bukan hanya dari Kuningan, melainkan juga dari luar daerah. Selain menjelajah alam, para peserta juga diajak untuk mempererat silaturahmi dengan masyarakat desa dan berbagi dalam kegiatan bakti sosial untuk anak yatim.

“Rute ditempuh sekitar 4 hingga 5 jam. Ini bukan sekadar lomba, tapi juga sarana membangun kedekatan antara komunitas raider, warga, dan pemerintah,” kata Dede.

Masyarakat turut antusias menyaksikan jalannya kegiatan. Kehadiran mereka di sepanjang lintasan turut memberi semangat kepada para raider yang menaklukkan jalur penuh tantangan dengan latar pemandangan asri dan udara sejuk khas pegunungan.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, seperti Wakil Bupati Kuningan Hj. Tuti Andriani, Kapolres AKBP Muhammad Ali Akbar, perwakilan Dandim 0615/Kuningan, serta Anggota DPRD Jawa Barat Hj. Ika Siti Rahmatika.

Meninggalnya WA meninggalkan duka mendalam, namun juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan fisik dalam mengikuti kegiatan ekstrem. Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap alam tetap menjadi napas utama dari ajang ini.




Penulis
Leave A Reply

Exit mobile version